Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan setiap satu bulan sekali di posyandu. Petugas kesehatan, ibu kader dan ibu balita berperan dalam berlangsungnya kegiatan ini. Pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi badan atau panjang badan dan penimbangan berat badan balita serta lila (lingkar lengan atas) pada balita. Perlu diketahui bahwa petugas yg berperan diposyandu harus benar- benar terlatih terutama cara mengukur tinggi badan atau panjang badan, mengukur lila maupun, penimbangan bb balita.
Pengukuran tinggi badan dilakukan menggunakan microtoise dengan cara berdiri. Pengukuran ini bagi balita yang sudah bisa berdiri dan atau balita yang sudah berusia 2-5 tahun, sedangkan pengukuran panjang badan menggunakan alat infantometer dengan cara telentang. Pengukuran ini diperuntukan pada balita yang belum bisa berdiri dan atau balita yang berusia dibawah 2 tahun. Pengukuran tinggi atau panjang badan diperlukan sebagai deteksi dini apakah balita tersebut termasuk kategori sangat pendek, pendek, atau normal. Selain tinggi atau panjang badan, di posyandu juga dilakukan penimbangan berat badan. Penimbangan menggunakan timbangan injak atau baby scale. Penimbangan diperlukan sebagai deteksi dini apakah balita mengalami berat badan sangat kurang, kurang atau sudah normal. Pengukuran lingkar lengan atas juga diperlukan sebagi deteksi dini apakah balita mengalami status gizi buruk, gizi kurang atau sudah termasuk gizi baik.
Setiap pangukuran mempunyai standar kategori status gizi masing-masing ya, sehingga ibu balita harus berperan aktif dan juga cerdas. Meskipun pengukuran dan penimbangan dilakukan oleh kader, ibu balita juga melihat dan memastikan bahwa sudah dilakukan dengan benar dan tepat. Setelah pengukuran dan penimbangan selesai, hasilnya harus diplotting di buku KIA. Beberapa kategori status gizi yang diplotting di buku KIA diantaranya adalah BB menurut umur, TB atau PB menurut umur dan BB menurut TB atau PB. Plotting inilah yang menjadi acuan untuk menentukan beberapa kategori status gizi yang biasanya dilakukan oleh kader dibantu oleh bidan atau tenaga kesehatan. Selain itu ibu balita juga wajib tahu atau paling tidak bertanya tentang status gizi balitanya seperti apa. Pemantauan pertumbuhan harus dilakukan berkesinambungan setiap bulan. Apabila ada permasalahan kesehatan berkaitan dengan TB dan penurunan atau tidak naiknya BB balita alangkah baiknya memang harus dirujuk ke faskes tingkat pertama.
Oleh karena itu, bagi ibu- ibu yang memiliki balita jangan lupa ya, YUK RUTIN KE POSYANDU UNTUK GENERASI MASA DEPAN YANG SEHAT DAN CERDAS....
0 comments:
Post a Comment